BREAKING NEWS

Giri Menang

Praya

Selong

Tanjung

Sumbawa

Rabu, 30 September 2015

Panwascam Tuding Bupati Kampanye di Luar Cuti

Kamal: Tak Perlu Izin di Hari Sabtu-Minggu

Kampanye
Ilustrasi Kampanye / Foto: Net
SUMBAWA - Bupati Sumbawa Drs H Jamaluddin Malik, dinilai oleh Panwascam Labuhan Badas telah melakukan kampanye di luar cuti. Dimana yang bersangkutan menghadiri dan berorasi dalam kegiatan tatap muka pasangan calon nomor urut dua di Bangkong, Desa Karang Dima, Kecamatan Labuhan Badas, Sabtu (26/9) malam lalu. 

Ketua Panwascam Labuhan Badas, Mursan mengatakan, bahwa Bupati yang juga Ketua Partai Hanura Kabupaten Sumbawa menghadiri pertemuan terbatas di lokasi itu. Menurutnya Bupati sempat berorasi dalam pertemuan itu. 

''Intinya, ketika hadir di dalam kampanye tanpa jadwal cutinya, maka dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Terlepas yang bersangkutan melakukan orasi atau tidak," ujarnya.

Selaku Panwascam, persoalan ini akan disampaikan kepada Panwas Kabupaten Sumbawa. Sebab, pihak Panwas yang memiliki kewenangan lebih lanjut. Terlepas apakah hal ini akan diproses lebih lanjut atau tidak, itu merupakan kewenangan Panwas Kabupaten. Pihaknya hanya memberikan rekomendasi kepada Panwas Kabupaten.  

Sementara itu Ketua Tim pemenangan pasangan calon bupati dan wakil bupati 'Saat-Jaya'. 
Kamaluddin menjelaskan, bahwa bupati tidak perlu meminta izin kampanye pada hari Sabtu dan Minggu. ''Karena itu adalah hari libur,'' ujar Kamal yang juga Wakil Ketua DPRD Sumbawa ini. Dan sebelum JM mengikuti setiap kegiatan kampanye, kata Kamal, JM (sebutan nama bupati) juga selalu memperhatikan izin cuti. Kamal mengatakan sah-sah saja pihak Panwascam mengatakan hal itu, namun diharapkan bisa dikonfirmasi terlebih dahulu kepada yang bersangkutan. 

Terpisah, Divisi Penindakan Pelanggaran Panwas Kabupaten Sumbawa, Syamsihidayat mengaku sudah mendapat informasi secara lisan dari Panwas Kecamatan Labuhan Badas. Karena itu, pihaknya menunggu laporan resmi dari Panwascam. ''Sampai saat ini bentuk tertulis hasil pengawasannya belum kami dapatkan. Kita tunggu hasil laporan Panwascam Labuhan Badas," kata Syamsi, akrabnya disapa. 

Sebelumnya, Kabag Humas dan Protokol Setda Sumbawa mengungkapkan, Gubernur NTB memberikan izin cuti kampanye kepada Bupati Sumbawa selama 9 hari kerja. Dengan jadwal mulai dari Bulan September hingga Desember 2015. Untuk September adalah pada tanggal 15, 17, 20, 23, 27, dan 29. Berlanjut ke Bulan Oktober yaitu pada tanggal 4, 18, 26 dan 29. Untuk Bulan November pada tanggal 2, 8, 16, dan 22, dan berakhir pada tanggal 1 Desember. 

Dalam surat izin cuti ini juga disebutkan lokasi kampanye Bupati Sumbawa Drs H Jamaluddin Malik yaitu Kecamatan Empang, Moyo Hilir, Lenangguar, Lopok, Buer, Plampang, Moyo Utara, Maronge, Lunyuk, dan Unter Iwes. Kemudian, Labangka, Utan, Lantung, Moyo Hulu dan berakhir di Kecamatan Sumbawa. (run/r8)

Dikbudpora Yakin Tak Menyimpang

Pengadaan Tablet Diperiksa Kejari 



Suhrawardi / Foto : Lombokpost.net
TANJUNG - Langkah Kejari Mataram mengusut dugaan korupsi pengadaan 170 tablet di Lombok Utara, diapresiasi Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga (Dikbudpora) Lombok Utara.

”Biarkan berproses,” ujar Kadis Dikbudpora Lombok Utara Suhrawardi singkat pada wartawan kemarin(29/9).

Namun, dia enggan berkomentar banyak terkait langkah Kejari tersebut. Suhrawardi hanya mengatakan, pihaknya menghargai proses hukum yang akan dilakukan jika penyelidikan dilakukan Kejari Mataram.

”Kita tidak usah berbalas pantun, biarkan proses hukum berjalan saja,” tandasnya.Persoalan ini saya kira terjadi di beberapa daerah di NTB,” imbuhnya lagi.

Untuk diketahui, pembelian tablet dilakukan untuk 145 SD, 15 SMP dan 10  SMA/SMK menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah. Suhrawardi sendiri membantah penggunaan dana BOS ini menyalahi aturan.

Sementara itu, meski tidak secara spesifik disebutkan aturan untuk membeli tablet itu, namun menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dikbudpora Lombok Utara Furqan, dalam aturan itu tertuang untuk peningkatan mutu pendidikan. Karena, setiap kepala sekolah sekarang ini dituntut untuk melek teknologi.

Didalam tablet tersebut terdapat 400 aplikasi terkait pendidikan yang bisa dipakai untuk pembelajaran. Terkait indikasi adanya mark up di dalam pembelian tablet dengan menggunakan dana BOS tersebut, juga dibantah.

Sementaa itu, Kepala Kejari Mataram Rodiansyah mengakui telah menerbitkan surat tugas untuk mendatangi instansi terkait dan penerima tablet untuk mengumpulkan keterangan dan data pengadaan tablet tersebut. Salah satunya adalah Kabid Dikdas Dikbudpora Lombok Utara.


Namun Rodiansyah menegaskan, pihaknya baru mengumpulkan data dan keterangan belum sampai dalam tahap pemanggilan. ”Belum ada yang dipanggil. Kalau sudah memenuhi unsur , baru kami panggil,” ujar Rodiansyah pada Lombok Post. (puj/r10)

Pohon Tumbang, Lalu Lintas Macet

Pohon Tumbang
TUMBANG: Sebatang pohon berukuran sedang tumbang dan menghambat arus lalu lintas Pemenang-Tanjung, kemarin.
TANJUNG - Satu pohon berukuran sedang yang ditanam di ruas jalan raya Tanjung, tepatnya di Desa Sokong, Selasa siang tumbang ke arah jalan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, arus lalu lintas macet total.

”Kejadiannya sekitar jam 14.00 Wita, saat itu ada seorang pengendara yang lewat untung tidak ketimpa,” ujar Wawan, saksi mata.

Pada saat kejadian, memang angin sempat berhembus kencang. Diperkirakan akibat angin kencang dan kondisi pohon yang sudah tua, akhirnya tumbang. ”Mungkin karena sudah tua dan tadi juga anginnya sempat kencang,” kata pria berambut panjang ini.

Pantauan koran ini, akibat pohon tumbang tersebut arus lalu lintas dari Pemenang-Tanjung maupun sebaliknya tersendat. Setelah pohon tumbang, tampak petugas PLN langsung memadamkan sementara aliran listrik dan memperbaiki kabel listrik yang tertimpa pohon tersebut.

Terpisah, Kepala Kantor Kebersihan dan Pertamanan Lombok Utara Dewa Purwa mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan personelnya untuk membersihkan pohon tumbang yang menutupi sebagian ruas jalan. ”Tadi sudah dikabari warga, langsung saya turunkan personel untuk meminggirkan pohon tersebut,” katanya.

Ditambahkannya, pohon tersebut tumbang diperkirakan karena angin kencang yang terjadi. ”Ini karena cuaca, usia pohon belum termasuk tua,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Purwa mengatakan ke depannya pihaknya akan memeriksa seluruh pohon-pohon perindang yang berada di pinggir jalan.

Jika memang ada pohon yang sudah tua dan lapuk maka akan diganti dengan yang baru. ”Kita belum punya payung hukum untuk penataan kota ini sedang kita ajukan raperdanya. Semoga cepat selesai dan kita bisa melakukan penataan,” pungkasnya. (puj/r10)

Istri Kepergok Selingkuh, PA Tempat Berlabuh

Suami Melempem, Brondong Jadi Alternatif 

Ilustrasi selingkuh
Ilustrasi Selingkuh / Foto: Lombokpost.net

Perselingkuhan selalu jadi momok bagi sebuah pernikahan. Apalagi, salah satu pihak, suami atau isteri tidak setia dengan pasangannya. Mencari kepuasan di luar cenderung jadi pilihan. Berikut kisah kehidupan rumah tangga Mr Hans dan Mbak Tum, warga Kecamatan Woha.

 ***

MBAK Tum (bukan nama sebenarnya), 42 tahun, merupakan tipe wanita pendiam. Lebih senang di rumah dan jarang bersolek seperti perempuan pada umumnya.

Namun, tiba-tiba berubah. Suka merias diri. Jika sebelumnya, hanya belanja depan rumah, kemudian lebih senang pergi belanja ke pasar.

Perubahan yang terjadi pada isterinya, awalnya  tidak membuat Mr Hans curiga. Karena dia sangat paham dengan sifat wanita yang telah dipacarinya selama lima tahun dan telah belasan tahun hidup bersamanya.

Lama-kelamaan, Mrs Hans mulai curiga. Karena ketika Mbak Tum belanja ke Pasar, lama baru pulang ke rumah.

Usut punya usut, ternyata Mbak Tum kecantol dengan brondong yang lebih muda dan lebih tampan dari suaminya. Mbak Tum, lupa dengan statusnya yang masih terikat pernikahan dan punya dua orang anak yang mulai tumbuh jadi gadis.

Mbak Tum terlena dengan rayuan gombal pemuda brondong. Apalagi kata-kata manis yang melenakan itu, tidak pernah dia dengar dari mulut Mr Hans.

Akibatnya, Mbak Tum lupa diri. Brondong itu tidak hanya dipacarinya, tapi juga dia berikan apa yang menjadi hak suaminya.

Naifnya, perselingkuhan Mbak Tum dengan brondong tersebut dipergoki langsung oleh Mr Hans.
Saat itu emosi Mr Hans tidak karuan. Marah, muak, benci bercampur jadi satu. Mr Hans sama sekali tidak menyangka, isteri yang begitu dicintai, tega menghianatinya seperti itu.

Padahal, selama belasan tahun menikah, Mr Hans telah menunaikan kewajibanya sebagai suami yang baik.

Tapi apa yang diberikan Mr Hans, ternyata belum memuaskan Mbak Tum. Meski secara ekonomi cukup, tapi secara bathin, Mbak Tum masih ingin lebih. Dia pun mencari pelampiasan dari pria lain.
‘’Alasan dia selingkuh, karena tidak puas secara bathin,’’ tutur Mr Hans kepada Radar Tambora, saat ditemui di Kantor Pengadilan Agama Raba Bima, kemarin(29/9).

Penghianatan dilakukan Mbak Tum benar-benar membuat hati Mr Hans remuk redam. Tidak ada lagi harapan bagi Mr Hans mempertahankan biduk rumah tangga yang telah belasan tahun mereka bangun.

Mrs Hans telah menutup pintu maaf untuk isterinya. Apalagi, perbuatannya itu tidak hanya melanggar  etika dan norma adat, tapi juga hukum agama.

Kini rumah tangga Mr Hans dan Mbak Tum berada di ujung tanduk. Perceraian sudah di depan mata. Dua orang buah hati mereka kini telah hidup bersama dengan Mr Hans. Sementara Mbak Tum tinggal bersama kedua orang tuanya.

“Anak-anak semua ikut saya, tidak ada yang mau ikut ibunya. Anak-anak sudah besar, mereka mengerti dengan masalah yang terjadi,’’ katanya.

Kejadian itu diakui Mr Hans membuat dua orang anak mereka benci dengan ibunya. Mereka bahkan tidak mau berhubungan dengan ibunya.

Kasus perceraian Mr Hans dengan Mbak Tum kini masuk ke tahap mediasi. Namun Mbak Tum tidak hadir. Meski PA sudah layangkan surat panggilan sejak satu minggu lalu. (Yety Safriati/Bima)


Bupati HBY : Pejabat Tak Perlu Pintar

"Curhat" Jelang Lengser


DOMPU - Jabatan Bupati Dompu Drs H Bambang M Yasin tinggal menghitung hari atau tepatnya pada 18 oktober mendatang harus menanggalkan jabatan sebagai Bupati karena sudah berakhir.
Banyak hal yang menjadi cacatan Bupati yang biasa disapa HBY ini, terutama dalam menata organisasi pemerintahanya. Menurutnya dalam menggerakan roda organisasi pemerintah harus semua bergerak dan masing-masing bertanggung jawab terhadap wewenang dan tugas.

Dalam mengangkat pejabat yang akan membantu Bupati diakuinya ternyata tidak perlu mengandalkan kepintaran. Melainkan mereka yang memiliki loyalitas terhadap pekerjaan. ‘’Ternyata pejabat tidak perlu pintar, tapi loyalitas terhadap pekerjaan itu yang dibutuhkan,’’ ungkapnya dihadapan ratusan guru dan kepala sekolah saat sosialisasi kemarin.

Karena menurutnya pekerjaan yang akan dilakoni sang pejabat sudah ada aturan dan mekanismenya, tinggal yang dibutuhkan adalah dedikasi, loyalitas dan bertanggung jawab atas tugas yang diemban.

HBY memang sejauh ini dikenal Bupati yang tidak banyak memutasi pejabat didaerah. Selama menjabat HBY hanya beberapa kali melakukan mutasi jabatan terutama untuk eselon II, III da IV dilingkup Pemkab Dompu.

Kondisi ini membuat nyaman sebahagian pejabat yang dibawahnya, tetapi disisi yang lain HBY dianggap loyo dan tak bertaring dalam menata orgasasi pemerintahanya. (am/r8)
 
Copyright © 2014 Info NTB Share on Blogger Template Free Download .