MAMPET:
Salah satu drainase utama Selong di Jalan Prof M Yamin yang diperbaiki karena
mampet, kemarin (18/9).
|
SELONG -
Kondisi drainase di Selong mayoritas dalam kondisi memprihatinkan. Selain
karena berusia tua, kerusakan yang terjadi tak lepas dari pola pengerjaan
terdahulu yang menutup mati saluran.
”Kondisi keseluruhan rusak berat,”
kata H Ridatul Yasa, Kepala Kantor Kebersihan dan Tatat Kota (KKTK) Lotim,
kemarin (18/9).
Ia menjelaskan, terakhir kali
pengerjaan menyeluruh drainase adalah 1998 lalu. Hingga kini belum ada
pengerjaan total lagi yang dilakukan. Dengan jeda waktu selama itu, sekuat
apapun drainase yang ada, dipastikan keropos perlahan dimakan usia. ”Kita yang
kebagian merawat, pengerjaan itu ada di dinas lain,” jelasnya.
Drainase yang ada di Lotim, lanjut
Ridatul, hampir seluruhnya ditutup dengan beton pada bagian atasnya. Parahnya,
beton tersebut tak dalam posisi bisa dibuka tutup, melainkan tertutup mati di
sepanjang drainase. Tentu saja itu menyulitkan pengecekanan bagian mana yang
asih normal dan sudah tersumbat. Petugas baru mengetahui setelah air meluap
karena saluran yang macet. Ia berharap, ke depan jika ada pengerjaan lagi
sisitem itu tak diulangi.
”Harus
ada lubangnya, kalaupun ditutup, harus bisa dibuka untuk pengecekan,” ujarnya.
Hitung-hitungannya, untuk memperbaiki semua drainase
yang sudah keropos tersebut diperlukan Rp 57 miliar. Dengan keterbatasan
anggaran yang dimiliki, dipastikan pengerjaan sekaligus tak mungkin bisa
dilakukan. Harus bertahap, itupun dengan mengupayakan anggaran dari beragam
sumber yang ada di pusat atau provinsi.
Pantauan Lombok Post di lapangan, apa
yang dikatakan benar adanya. Bahkan kini banyak dari beton penutup drainase
yang ambruk karena dimakan usia. Parahnya, runtuhan beton penutup itu justru
makin membuat saluran yang ada menjadi tersumbat. Salah satu contohnya adalah
Jalan Prof M Yamin.
Kemarin (18/9) petugas pengairan dari KKTK Lotim terlihat
berjibaku menormalisasi saluran. ”Betonnya jatuh, air dari tersumbat dan
meluber ke jalan,” kata Ismail, salah seorang petugas yang sedang memperbaiki
saluran itu. (yuk/r5)
Posting Komentar