BREAKING NEWS

Rabu, 23 September 2015

Kembangkan Mangga Yang Bisa Dipanen Diluar Musim

*Cara Meningkatkan Hasil Perkebunan di Lahan Kering KLU

panen raya
PANEN RAYA: Sejumlah pejabat di Setda Lombok Utara saat memanen mangga yang ditanam dengan pola tanam off season./ Foto: LombokPost.net

Petani di Lombok Utara kini tengah menikmati bulan madu pengelolaan lahan kering. Rupanya, lahan kering juga bisa dimanfaatkan maksimal untuk tanaman hortikultura. Salah satunya dengan menanam mangga dengan metode off session. Tertarik?

***

DI LOMBOK Utara, Kecamatan Bayan dan Kayangan adalah gudang lahan kering. Tapi siapa sangka, lahan kering bisa disulap menjadi areal tanam yang tak kalah dengan lahan subur berlimpah air.

Bukti itu ada di tangan Kelompok Tani Jaya Bayan, Lombok Utara. Bekerja sama dengan PT Syngenta dan AIP PRISMA, kelompok tani ini memanen hasil melimpah dari mengelola lahan kering.

Lahan seluas hampir satu hektare di Bayan milik kelompok ini, ditanami mangga. Uniknya, pola tanam mangga oleh kelompok ini dilakukan dengan menggunakan pola tanam off season atau panen di luar musim.

Puluhan pohon ditanam di sana. Kini sudah berbuah dan buahnya pun terlihat sehat dan siap dipanen. Untuk itu Pemkab bersama para pemangku kepentingan kemarin menggelar panen raya mangga yang dikembangkan dengan pola panen di luar musim tersebut.

Sekda Lombok Utara Suardi mengungkapkan, di Lombok Utara sendiri terdapat sekitar 150 ribu pohon mangga yang ditanam petani lokal. Namun, sejauh ini dalam pengelolaannya dan sistem pembudidayaannya masih sangat kurang.

Masyarakat hanya mengandalkan pemeliharaaan dengan cara konvensional sehingga produktivitasnya sangat minim dan menurun drastis.

”Untuk itu dengan adanya pola tanam di luar musim ini, sedikit tidak bisa menjadi pelopor perubahan pola pikir petani mangga kita,” kata dia.

Selain itu, hal ini merupakan upaya pemerintah untuk mesinergikan antara pariwisata  dengan sektor pertanian dengan menyediakan komoditi bagi perhotelan atau bahkan menciptakan objek wisata baru yakni wisata alam di perkebunan mangga. Sehingga strategi percepatan pembangunan dapat tercapai dengan maksimal.

Ditambahkannya, Pemkab Lombok Utara mengapresiasi upaya kerja sama yang baik antara PT Syngenta Indonesia dan juga kepada AIP Prisma bersama Pemprov NTB, sehingga upaya  peningkatan mutu  produksi mangga melalui aplikasi  teknologi  pembungaan awal  pada tanaman mangga di Kecamatan Bayan ini dapat terwujud baik.

Sementara itu, Kepala Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas  Rahma Iryanti mengatakan, apa yang telah diprogramkan oleh Prisma adalah merupakan langkah yang tepat untuk menyasar petani kecil. Sebab, selama ini petani kecil selalu termarginalkan.

Di Indonesia justru 60  persen kemiskinan ada pada petani kecil, sebab berbagai kesulitan mereka alami ketika panen tiba. ”Saya juga berharap lewat program ini ke depannya pemerintah dapat membackup hasil para petani sehingga hasil panen yang berlimpah dapat menyejahterakan petani,” kata dia.

Di Sisi lain Presiden Direktur PT Syngenta Lim Jung Lee mengatakan, keberhasilan panen mangga dengan pola tanam off season ini adalah hasil kerja keras para petani selama satu tahun ini.

”Semoga apa yang telah dihasilkan ini dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat,” kata dia.

Ke depannya pihaknya berharap hasil panen mangga ini dapat diekspor untuk memenuhi kebutuhan buah-buahan di luar negeri. Di samping itu yang menjadi tujuan utama adalah harga jual mangga yang ada di Lombok Utara khususnya di Kecamatan Bayan dapat lebih tinggi dan lebih mampu bersaing dengan daerah lain.

Perwakilan Kementrian Pertanian Sri Wijayanti Yusuf mengatakan program ini butuh dukungan dari semua pihak. Sebab ini bertujuan untuk lebih meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di gumi Tioq Tata Tunaq.

Dan apapun yang dikembangkan oleh PT Syngenta ini jika tidak diterapkan dan didukung  masyarakat maka tidak akan berdaya guna. Teknologi untuk mengembangkan mangga ini sudah kita temukan, maka kedepannya yang lebih penting adalah pengawalan dari pusat dan juga provinsi serta kabupaten,” katanya.

Sehingga jelas bagaimana proses pemasaran dan penjualannya. Sebab, untuk di Indonesia komoditi hortikultura sangat tepat diterapkan untuk dapat mengurangi kemiskinan.
       
Holtikultura adalah jenis tanaman yang mampu bertahan di lahan kering seperti di Bayan ini. Apalagi teknologinya sudah ditemukan maka tinggal follow upnya saja. 
(Pujo Nugroho/Tanjung/r10)

1 komentar :

 
Copyright © 2014 Info NTB Share on Blogger Template Free Download .