*Cara Meningkatkan Hasil Perkebunan di Lahan Kering KLU
PANEN
RAYA: Sejumlah pejabat di Setda Lombok Utara saat memanen mangga yang ditanam
dengan pola tanam off season./ Foto: LombokPost.net
|
Petani di Lombok Utara kini tengah menikmati bulan madu pengelolaan
lahan kering. Rupanya, lahan kering juga bisa dimanfaatkan maksimal untuk
tanaman hortikultura. Salah satunya dengan menanam mangga dengan metode off
session. Tertarik?
***
DI LOMBOK Utara, Kecamatan Bayan dan Kayangan adalah gudang lahan kering. Tapi siapa sangka, lahan kering bisa disulap
menjadi areal tanam yang tak kalah dengan lahan subur berlimpah air.
Bukti itu ada di tangan Kelompok
Tani Jaya Bayan, Lombok Utara. Bekerja sama dengan PT Syngenta
dan AIP PRISMA,
kelompok tani ini memanen hasil melimpah dari mengelola lahan kering.
Lahan
seluas hampir satu hektare di Bayan milik kelompok ini, ditanami mangga.
Uniknya, pola tanam mangga oleh kelompok ini dilakukan dengan menggunakan
pola tanam off season atau panen di luar musim.
Puluhan pohon ditanam di sana. Kini sudah
berbuah dan buahnya pun terlihat sehat dan siap dipanen. Untuk itu Pemkab
bersama para
pemangku kepentingan kemarin menggelar panen
raya mangga yang dikembangkan dengan pola panen di luar musim tersebut.
Sekda Lombok Utara Suardi mengungkapkan, di Lombok Utara
sendiri terdapat sekitar 150 ribu pohon mangga yang ditanam petani lokal. Namun, sejauh
ini dalam pengelolaannya dan sistem pembudidayaannya masih sangat
kurang.
Masyarakat hanya mengandalkan pemeliharaaan dengan cara
konvensional sehingga produktivitasnya sangat minim dan menurun drastis.
”Untuk itu dengan adanya pola tanam di luar musim ini, sedikit tidak bisa
menjadi pelopor perubahan pola pikir petani mangga kita,” kata dia.
Selain itu, hal ini merupakan upaya pemerintah untuk
mesinergikan antara pariwisata dengan
sektor pertanian dengan menyediakan komoditi bagi perhotelan atau bahkan
menciptakan objek wisata baru yakni wisata alam di perkebunan mangga. Sehingga
strategi percepatan pembangunan dapat tercapai dengan maksimal.
Ditambahkannya, Pemkab Lombok Utara mengapresiasi
upaya kerja sama yang
baik antara PT Syngenta Indonesia dan juga kepada AIP Prisma bersama Pemprov NTB,
sehingga upaya peningkatan
mutu produksi
mangga melalui aplikasi teknologi pembungaan
awal pada
tanaman mangga
di Kecamatan Bayan ini dapat terwujud baik.
Sementara itu, Kepala Bidang Kependudukan dan
Ketenagakerjaan Bappenas Rahma Iryanti mengatakan, apa yang telah
diprogramkan oleh Prisma adalah merupakan langkah yang tepat untuk menyasar
petani kecil.
Sebab, selama ini petani
kecil selalu termarginalkan.
Di Indonesia justru 60
persen kemiskinan ada pada petani kecil, sebab berbagai kesulitan mereka
alami ketika panen tiba. ”Saya juga berharap lewat program ini ke depannya pemerintah dapat
membackup hasil para petani sehingga hasil panen yang berlimpah dapat menyejahterakan petani,” kata dia.
Di Sisi lain Presiden Direktur PT Syngenta Lim Jung Lee
mengatakan, keberhasilan
panen mangga dengan pola tanam off season
ini adalah hasil kerja keras para petani selama satu tahun ini.
”Semoga apa yang telah dihasilkan ini dapat meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat,” kata dia.
Ke depannya
pihaknya berharap
hasil panen mangga ini dapat diekspor untuk memenuhi kebutuhan buah-buahan di
luar negeri. Di samping
itu yang menjadi tujuan utama adalah harga jual mangga yang ada di Lombok Utara
khususnya di Kecamatan Bayan dapat lebih tinggi dan lebih mampu bersaing dengan
daerah lain.
Perwakilan Kementrian Pertanian Sri Wijayanti Yusuf
mengatakan program ini butuh dukungan dari semua pihak. Sebab ini bertujuan
untuk lebih meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di gumi Tioq Tata
Tunaq.
Dan apapun yang dikembangkan oleh PT Syngenta ini jika
tidak diterapkan dan didukung
masyarakat maka tidak akan berdaya guna. “Teknologi untuk
mengembangkan mangga ini sudah kita temukan, maka kedepannya yang lebih penting
adalah pengawalan dari pusat dan juga provinsi serta kabupaten,” katanya.
Sehingga
jelas bagaimana proses pemasaran dan penjualannya. Sebab, untuk di Indonesia
komoditi hortikultura
sangat tepat diterapkan untuk dapat mengurangi kemiskinan.
Holtikultura adalah jenis tanaman yang mampu bertahan di
lahan kering seperti di Bayan ini. Apalagi teknologinya
sudah ditemukan maka tinggal follow upnya saja.
(Pujo Nugroho/Tanjung/r10)
saya follow up komunitas mangga
BalasHapus