BERI
ARAHAN: Sekretaris Disnakertrans Lotim Mulki (kiri) bersama salah seorang penerima
bantuan KUBE, kemarin (18/9).
|
SELONG -
Lombok Timur (Lotim) hingga kini masih dianggap sebagai salah satu daerah
terbelakang. Itu berdasar data kemiskinan, angka pengangguran, dan beragam
perhitungan dari segi kesehatan, pendidikan, termasuk ekonomi. ”Itu tidak bisa
kita pungkiri, dan tak perlu kita tolak,” kata Mulki, Sekretaris Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Lotim, kemarin (18/9).
Namun
alih-alih mencari alasan dan melakukan bantahan, ia menyarankan semua pihak
memanfaatkan hal tersebut. Dengan status yang disematkan pada Gumi Selaparang
itu, ia mengatakan banyak bantuan yang bisa dipanen dari pusat. Hal itu justru
harus dijadikan peluang dan dimanfaatkan sebaik mungkin. Sembari mengambil
manfaat dari bantuan tersebut, Lotim juga bisa berbenah untuk memperbaiki
levelnya dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
”Memang
seperti itu kenyataannya, daripada sekadar malu, mending kita manfaatkan
keadaan,” ujarnya.
Salah
satu bukti nyata bantuan yang diberikan pusat ialah program kelompok usaha
bersama (Kube). Tahun ini saja ada 670 kelompok setara 6.700 anggota yang
menerima bantuan masing-masing kelompok Rp 20 juta. Disamping itu, masih ada
beragam bantuan lainnya yang tersebar melalui beragam instansi di Lotim.
Bahkan
yang terbaru, Lotim mendapat jatah prongram Kartu Indonesia Sejahtera (KIS)
untuk 678 ribu masyarakat kurang mampu dari total 1,3 juta penduduk Lotim.
Walaupun ini artinya 50 persen penduduk Lotim dianggap masih berada dalam garis
kemiskinan, ia memilih tak malu dan memanfaatkan bantuan tersebut.
”Yang
penting sekarang kita bisa menggunakan sebesar-besarnya untuk kepeluan rakyat
Lotim,” katanya.
Hal
itu lantaran pemanfaatan bantuan hingga kini masih belum maksimal. Bantuan
bergulir yang diberikan banyak yang mandek, begitu juga bantuan produktif
banyak yang beralih hanya menjadi konsumtif saja.
”Seperti
Kube itu hanya 25 persen saja yang jalan bagus,” akunya.
Suparman,
salah seorang penerima bantuan Kube yang datang ke kantor itu kemarin terlihat
sumringah. Kendati belum mengetahui hendak diapakan bantuan yang diterima,
nelayan asal Telona, Sekaroh, Jerowaru itu berjanji akan menjalankan sesuai
arahan.
”Belum
tahu pasti, yang jelas untuk pemberdayaan anggota,” katanya. (yuk/r5)
Posting Komentar