BREAKING NEWS

Rabu, 23 September 2015

Melihat Jembatan Gantung Sesela yang Putus Dua Tahun

*Siswa Terpaksa Melintasi Sungai Setiap Hari

Jembatan gantung
TAK TERURUS: Jembatan gantung yang dibiarkan rusak tidak diperbaiki, membuat warga kesulitan dalam beraktivitas./Foto : Lombokpost.net

Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sesela dengan Desa Sandik, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat (Lobar) putus. Kondisi tersebut sudah berlangsung selama dua tahun. Padahal, jembatan gantung itu sangat dibutuhkan warga.

***

AKTIVITAS warga Desa Sesela dan Sandik, terganggu. Pasalnya, sebuah jembatan gantung yang menghubungkan dua desa ini sudah lama putus. Padahal sebelumnya, keberadaan jembatan ini memudahkan warga yang hendak beraktivitas ke Desa Sandik maupun Sesela. 

"Sekitar dua tahun jembatan ini putus. Kami yang mau ke Sandik harus lewati sungai," kata Zul, warga Sesela saat berangkat ke sawahnya, kemarin (20/9).

Sebelum putus, jembatan ini selalu dilintasi warga. Tiap hari, warga memanfaatkan jembatan yang terbuat dari besi bercat warna kuning itu untuk menunjang aktivitasnya. Tidak hanya pejalan kaki, kendaraan roda dua juga kerap melintas di atas jembatan tersebut. Kini, jembatan tersebut tak lagi berfungsi.

"Kalau dulu, kendaraan roda dua bisa melintas. Sekarang orang saja tidak bisa lagi lewat jembatan itu," jelas dia.

Ia mengaku, jembatan ini putus akibat diterjang banjir besar dua tahun lalu. Sebagian rangka jembatan kemudian terbawa arus, terutama yang di bagian utara.

"Belum ada‎ perbaikan hingga saat ini. Kami berharap jembatan ini segera diperbaiki," pintanya.

Pantauan Lombok Post kemarin (20/9), jembatan gantung tersebut nyaris tak terlihat lagi. Semak-semak dan ranting bambu menyelimuti kerangka jembatan yang masih tersisa. Sementara, dua tiang tempat bergelantungnya tali penyangga masih berdiri kokoh. 

Begitu pula dengan tali besi dengan diameter sekitar sepuluh centimeter. Papan yang berada di tengah jembatan terlihat masih utuh dan melekat di antara besi jembatan. Badan jembatan itu sudah dipenuhi sampah kayu, sisa kiriman banjir.

Kadus Kebun Lauk Abdul Rasyid menuturkan, warga sangat membutuhkan jembatan ini, karena  bisa mempercepat dan memperlancar mobilisasi warga. 

Apalagi dulu jembatan ini banyak dilalui siswa yang bersekolah di Desa Sesela, seperti di SMKN 1 Gunung Sari. Dengan kondisi jembatan rusak, para siswa yang sekolah di Sesela harus memutar haluan melintasi jalan raya Meninting

"Ya keliling dulu. Ada‎ yang lewat Meninting, ada‎ juga yang lalui Midang," kata Rasyid.

Bagi siswa yang tidak memiliki motor, mereka terpaksa berjibaku dengan arus sungai. Pemandangan itu mewarnai hari-hari siswa yang belajar di Sesela.

"Masih ada‎ yang jalan lewat sungai. Terutama siswa sekolah dasar," tandasnya.

Jembatan ini menjadi penghubung antara Desa Sesela dengan Desa Sandik ini cukup dekat dengan kediaman Plt Bupati Lobar Fauzan Khalid. Karena, ia berharap jembatan rusak ini bisa mendapat perhatian dari Fauzan. 

“Semoga bisa jadi perhatian, agar warga disini tidak kesusahan untuk beraktivitas,” pungkasnya. (*/Wahidi Akbar Sirinawa/Giri Menang)

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Info NTB Share on Blogger Template Free Download .