BREAKING NEWS

Selasa, 29 September 2015

Satpol PP Tarik Retribusi apa Pungli?

*Klaim Retribusi Resmi Tapi Tanpa Kwitansi



Truk pengangkut material
MELINTAS: Sejumlah truk yang melintas di Selong, Lombok Timur kemarin (28/9) di tengah sorotan dugaan pungli aparat pada truk pengangkut material.


SELONG - Penarikan retribusi yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lombok Timur (Lotim) di Jenggik menuai sorotan. Penarikan tanpa disertai kwitansi bukti pembayaran menjadi penyebabnya. Setiap sopir yang membayar, hanya memberikan uang begitu saja pada petugas yang menunggu di lapangan.

“Memang begitu, tak pernah dikasi kwitansi atau apapun,” kata salah seorang sopir. 

Kepala Satpol PP Lotim Salmun Rahman membantah tudingan adanya Pungutan Liar (pungli) yang dilakukan anak buahnya terhadap truk pengangkut material seperti pasir, batu, dan tanah yang dijual ke luar Gumi Selaparang. 

“Tidak ada itu pungli, yang kita lakukan resmi,” tegasnya.

Dijelaskan, Satpol PP ditugasi untuk melakukan penertiban segala aturan daerah. Salah satunya terkait pajak Material Bukan Logam dan Besi (MBLB), dalam kasus ini ia bertugas melakukan penarikan. Karena Lotim sangat kaya akan MBLB, pihaknya membuat dua pos di perbatasan Lotim, yakni di Jenggik dan Sepakat.

“Masak jual keluar kita tak dapat apa-apa,” jawabnya.
Disitulah anak buahnya menarik retribusi pada setiap truk pengangkut material yang melintas. Ia meyakini setiap uang yang diambilkan anak buahnya semua disetor ke kas daerah. Tak ada se-senpun yang masuk ke kantong pribadi. 

Terkait tidak adanya bukti tertulis yang diberikan pada sopir yang membayar pajak, ia mengatakan itu lantaran sopir yang kurang sadar. Karena memilih cepat banyak yang tak mau turun dari kendaraan untuk mengisi sejumlah kelengkapan.

“Tapi tak ada yang dikorupsi, itu selalu disetorkan semuanya,” tegas Salmun.
Dia sendiri jika boleh memilih akan menerapkan aturan tersebut. Namun kondisi di lapanganlah yang membuat pola pemberian langsung itu masih terjadi. Bahkan tak jarang, uang yang diberikan dilempar begitu saja oleh para sopir yang melintas. Hal itulah yang membuat sejumlah pihak bertanya-tanya tentang arah aliran uang yang diberikan.


“Kalau begitu caranya, wajar orang berpikir negatif,” kata salah seorang warga sekitar yang biasa melihat hal tersebut. (yuk/r3)

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Info NTB Share on Blogger Template Free Download .