BREAKING NEWS

Selasa, 29 September 2015

Perlu Revisi Strategi Penagihan di Pasar

keberadaan pasar
KUMUH : Keberadaan pasar di Kota Sumbawa perlu dibenahi. Keberadaanya yang semerawut perlu perhatian pemerintah, seperti keberadaan Pasar Seketeng Sumbawa./Foto: LombokPost.net


SUMBAWA - Wakil ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, H ILham Mustami berharap ke depan pendapatan daerah dari penarikan retribusi di Pasar terus meningkat. Dia sangat ingin pendatan yang masuk melalui Diskoperindag Sumbawa itu setiap tahun bisa memenuhi target yang telah ditentukan. Tidak seperti setiap tahunnya termasuk tahun ini yang hingga akhir tahun baru mendekati 50 persen. 

Politisi Hanura itu bahkan menyarankan pihak dinas untuk merevisi strategi penagihan di pasar. Sehingga hasilnya bisa lebih maksimal. Karena dia yakin, dengan kondisi yang terjadi sekarang tingkat kebocorannya cukup tinggi. 

Salah satu indikasinya menurut H. Ilham, jumlah pedagang yang semakin banyak bahkan hingga ke bahu jalan, namun pendapatan pemerintah tidak bertambah. Bahkan target yang telah ditetapkan belum bisa terpenuhi. Dia berharap pihak dinas melakukan evaluasi ke depannya. Meskipun di sisi lain pihak dewan juga diakui terus memikirkan langkah strategis untuk mewujudkan adanya pasar yang lebih layak. Baik dari segi luas, lokasi dan lainnya. 

Kepala Diskoperindag Sumbawa, Zainal Abidin menyambut baik masukan dari pihak dewan. Terutama untuk melakukan revisi strategi penarikan retribusi di  pasar. Meskipun di sisi lain saat ini pihak Diskoperindag juga terus bekerja maksimal untuk terus mencari titik persoalan yang terjadi di pasar. 

“Kami juga sudah menyurati para pedagang yang kini berdagang di luar untuk kembali masuk ke dalam area pasar. Terlebih aka nada rencana penertiban,” katanya, kemarin.

Terkait realisasi target pendapatan, dia mengakui dari sekitar Rp 1,6 miliar target tahun ini realisasinya baru mendekati 50 persen. Sadar dengan kondisi ini, dia memastikan pihaknya terus berupaya agar realisasi pendapatan bisa terus bertambah. Berbagai upaya terus dilakukan. Antara lain dengan menyurati para pedagang yang menempati los namun hingga kini masih nunggak. Hingga mengintensifkan penagihan. (aen/r8) 

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Info NTB Share on Blogger Template Free Download .